LOKAL
NEWS
Melalui Wawancara Dengan Masyarakat, Mahasiswa KKN Kelompok 8 STKIP PGRI Pacitan Bangun Komitmen Pencegahan Stunting
Lensakota.com, BANDAR - Kegiatan wawancara yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Kelompok 8 PGRI Pacitan dengan Masyarakat Desa Kledung telah terlaksana dengan baik pada Jumat, 01 Maret 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di enam Dusun yang ada di Desa Kledung. Kegiatan ini menyasar masyarakat dan Perangkat Desa Kledung.
Membahas segala hal dalam ranah pencegahan stunting, kegiatan ini telah membuka pandangan mahasiswa tentang sejauh mana Komitmen Pencegahan Stunting Pemerintah Desa Kledung. Kegiatan ini menjadi memontum berharga bagi mahasiswa untuk bersilaturahmi, berdiskusi, dan memberikan pandangan baik terhadap kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri dan balita.
Salah satu aspek penting dalam Peningkatan keterlibatan dan kepemimpinan pemerintah di tingkat desa/kelurahan diperlukan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait upaya penurunan angka stunting. Kegiatan ini mencakup dukungan terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah desa. Partisipasi aktif dari pemerintah desa sangat penting dalam usaha mengurangi angka stunting, sesuai dengan peran yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 yang menekankan pentingnya desa dalam menyusun program atau kegiatan yang relevan untuk pencegahan stunting.
"Sebagai respons terhadap hal tersebut, kami akan menjalankan beberapa program kerja serta mengumpulkan informasi melalui wawancara langsung dengan masyarakat Desa Kledung, tim terdiri dari 12 anggota KKN yang akan dibagi menjadi 6 kelompok untuk langsung terlibat dengan masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk lebih mendalam memahami situasi dan kebutuhan masyarakat sekitar terkait penanganan stunting", jelas Hafidzul Fahmi selaku ketua kelompok KKN.
Sebagai upaya percepatan penurunan stunting, pemerintah desa telah memerintahkan bidan untuk melakukan kunjungan door to door setiap 2 minggu sekali. Hal ini guna memantau perkembangan keluarga yang terindikasi stunting serta balita yang mengalami stunting. Selain itu, kader stunting juga aktif memantau secara berkala perkembangan keluarga dan balita yang terkena stunting, sehingga langkah-langkah intervensi dapat segera dilakukan untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan optimal bagi anak-anak di Desa Kledung.
"Dari program-program pemerintah desa bersama kader stunting belum melaksanakan upaya langsung dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama pemuda dan remaja di desa, mengenai pentingnya mengatasi stunting. Karena kelompok ini merupakan calon orang tua di masa depan yang memiliki peran besar dalam membentuk generasi yang berkualitas. Situasi ini juga dipengaruhi oleh tingginya kasus pernikahan dini di Desa Kledung karena sejumlah faktor. Kurangnya pengetahuan pemuda dan remaja mengenai pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan dan stunting pada anak yang dilahirkan nantinya. Selain itu, perencanaan keluarga juga sangat penting, termasuk aspek usia pernikahan yang ideal (21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki), kesehatan fisik dan mental yang baik, serta kesiapan finansial", ujar Pak Wiyono selaku masyarakat Desa Kledung. Red
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment