Ads Right Header

Buy template blogger

Cegah Leptospirosis di Nawangan, Mahasiswa STKIP Pacitan Beri Edukasi ke Masyarakat

Lensakota.com, PACITAN - Diberitakannya 7 warga Nawangan Positif dan 3 diantaranya meninggal akibat Leptospirosis, menjadikan penyakit tersebut tersorot di Pacitan. Melihat masalah tersebut, mahasiswa yang bertugas dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP PGRI Pacitan di Desa Nawangan tidak tinggal. Guna memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya dan pencegahan penyakit Leptospirosis, mereka melakukan edukasi ke masyarakat di Desa Nawangan.

Edukasi yang mereka lakukan dengan cara masuk dalam kegiatan masyarakat. Seperti kegiatan kumpul rutin karang taruna di Dusun Sendang (Rabu, 1/3/2023), kegiatan Posyandu Dusun Sendang (Jum'at, 3/3/2023), kegiatan Posyandu Dusun Tempel (Sabtu, 4/3/2023) dan kegiatan Posyandu Dusun Sumberejo (Senin, 6/3/2023). 

Yusuf Mukib, selaku ketua tim KKN menyampaikan bahwa kegiatan edukasi ini menyasar ke setiap kelompok masyarakat agar lebih efesien dan efektif dalam pengumpulan massa. 
Warga yang terkumpul dalam kelompok masyarakat menjadi sasaran yang mudah dan akurat.

"Edukasi ke masyarakat merupakan hal penting agar masyarakat sadar dan tahu bagaimana cara mencegah penyakit ini. Terlebih masyarakat mudah merasa takut dan was-was bilamana tidak beri pemahaman yang komprehensif", tutur Mahasiswa STKIP PGRI tersebut.

Ratna Mujiyanti sebagai Bidan Desa menjelaskan bahwa Leptospirosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian di Nawangan. Penyakit ini berasal dari bakteri yang ditularkan dari urine tikus.

"Apalagi masyarakat Nawangan yang notabene bermata pencaharian sebagai petani sangat mungkin terserang karena sering berdampingan dengan area tikus di sawah", jelas Bidan asal Sragen tersebut (Red).
Previous article
Next article

Leave Comments

Post a Comment

Ads Post 4